DonkeyMails.com: No Minimum Payout
Join Vinefire!

Selamat Bergabung di INDONESIA MANDIRI

Berat????,,, memang di situlah letak nya perjuangan demi kemajuan kita barsama.
Kalau saja Bung Karno dengan kesederhanaan gaya hidup Rakyat Indonesia ketika itu berani memperjuangkan, dan bahkan beliau sangat kenyang keluar masuk Penjara - kami yakin kita tidak akan seperti itu, namun tetap memerlukan Pemikiran significant, bila tidak maka DEKOLONIALISASI gaya baru akan sangat tidak terasa apabila anda tidak bergerak darisekaran.

Senin, 19 Oktober 2009

Jahiliyahnya Aku Dan Bangsaku

Gempa, tsunami, lumpur panas, apalagi yang akan menimpa bangsa ini ? Dan seakan peringatan tersebut hanya angin lalu. Kaget sejenak, tapi kembali meneruskan kebiasaan dan prilaku jahiliyah kita. Mulai dari pejabat tinggi, rakyat kecil, pria, wanita, kaya, miskin. Dan semua itu seakan sudah biasa, sudah dimaklumi, tidak menjadi beban pikiran kita.

Yang jabatannya tinggi korupsi sudah biasa, kolusi biasa saja, nepotisme apalagi, khan sesama saudara atau kerabat harus saling menolong.

Yang jabatannya menengah, kalau menyuap atau terima suap, biasa aja, biar urusannya cepat. Korupsi kecil-kecilan, bolehlah asal dalam batas kewajaran dan bagi-bagi.

Yang rakyat kecil, meracuni orang pakai formalin atau zat pewarna tidak apa-apa, biar keuntungan agak meningkat, khan konsumennya nggak tau ini.

Yang menuntut keadilan, kalau punya uang, suap sana suap sini wajar-wajar saja, biar menang di pengadilan.

Yang dituntut, juga wajar kalau suap sana suap sini biar menang juga.

Yang mengadili, terima suap dari sana dari sini biar penghasilannya nambah sedikit, wajar khan ?

Yang jadi pengacara pintar ngomong kelit sana sini pake argumen hukum positif, yang penting menang.

Yang ditangkap pihak berwajib, suap sana suap sini biar nggak diproses hukum.

Yang menangkap, terima suap dari sana sini untuk nambah biaya operasional, soalnya dana operasional sudah dipotong sana sini.

Yang demo menuntut keadilan bagi dirinya, berbuat tidak adil dengan menutup jalan raya, merusak sarana umum atau properti milik orang lain.

Yang demo menuntut demokrasi, secara tidak demokratis memaksa pihak lain mengikuti kehendaknya.

Yang jadi calon kepala daerah, obral janji sana sini, obral duit sana sini. Tidak apa-apa keluar biaya, kan nanti BEP-nya cepat kalau menang.

Yang jadi pendukung maksa orang lain untuk ikut mendukung. Padahal dia cuma dibayar untuk jadi pendukung. Dia tau nggak sih, seandainya yang dia dukung menang, kalau dia tadinya tukang ojek, ya tetep aja jadi tukang ojek.

Yang modalnya kuat menggusur pasar tradisional untuk dibikin mall.

Yang modalnya lemah buka lapak dijalanan, tidak peduli jalanan jadi macet, kotor dan menggangu hak para pemakai jalan. Kalau ada tramtib kita lawan, sebab hak kita untuk berdagang mau diambil.

Yang mobilnya mewah atau cc besar kalau dijalan tol harus di kanan, tidak boleh ada yang menghalangi, jadi kalau ada mobil lain di depan ambil kanan sebentar, mau nyusul kendaraan lain, harus di kasih lampu beam dengan gencar, atau diintimidasi dengan memepetkan diri dibelakangnya tinggal jarak sejengkal. Soalnya ngelunjak, mobil murahan aja mau jalan di kanan, menghalangi mobil gue yang super cepat. Kalau tolnya padat, ya tidak apa-apa toh, ngambil bahu jalan, semua orang udah pada maklum.

Yang mobilnya biasa atau sudah reyot jalan santai di sisi kanan tol.

Dijalan bukan tol, sodok-sodokan adu berani sudah jadi pemandangan umum. Apalagi kalau kendaraannya besar. Mana ada yang berani sama gue yang lagi bawa bis kota ? Jadi kalau potong ke kiri atau ke kanan, mobil atau motor yang kecil–kecil itu harus minggir dong kalau nggak mau kelindas. Lagipula gue butuh ngejar setoran, jadi kalau jalannya ngebut ya harus dimaklumi dong. Dimanapun ada calon penumpang, gue harus berhenti, walaupun ditengah jalan.

Yang bawa angkot ngetem atau ngambil penumpang ditengah jalan. Kalau jalanan lagi macet, ya gue ambil jalur lawan, terus gue kebut, bodo amat jalanan dibelakang jadi tambah macet, yang penting gue udah didepan.

Yang naik mobil pribadi, tidak boleh ada yang nyalip atau minta jalan. Harus gue kejar, gue tambah kecepatan gue, biar dia nggak seenaknya aja. Tapi kalau gue nyalip atau minta jalan, kendaraan lain harus ngasih jalan dong, jadi gue sodok aja mobil gue ke depan.

Yang naik motor, yang penting gue kan udah pakai helm. Jadi ya nggak apa-apa dong kalau gue nerobos lampu merah, naik trotoar, potong sana potong sini. Kalau gue lagi nggeber gas, mobil atau motor lain harus minggir, jangan menghalangi. Apalagi orang nyeberang, jangan sampai dah mengganggu jalan gue, gue tidak akan mengurangi kecepatan motor gue, jadi tu orang yang mau nyeberang harus lari kalau nggak mau keserempet.

Yang jalan kaki, nyeberang jalan di bawah jembatan penyeberangan.

Yang jadi bankir terima imbalan waktu ngasih kredit.

Yang jadi debitur ngasih angpau ke bankir biar kreditnya disetujui.

Yang jadi auditor terima suap biar temuan kasus bisa didrop.

Yang jadi auditee kasih suap biar kasusnya bisa ditutup.

Yang meriksa pajak terima uang untuk menurunkan jumlah pajak wajib pajak.

Yang wajib bayar pajak ngasih uang ke pemeriksa pajak biar jumlah pajaknya turun.

Yang nulis ini kelakuannya ya kayak kalimat-kalimat di atas.

Yang mbaca tulisan ini, mudah-mudahan tidak seperti itu ya ?


Pisss

Jahiliyahnya Aku Dan Bangsaku

Gempa, tsunami, lumpur panas, apalagi yang akan menimpa bangsa ini ? Dan seakan peringatan tersebut hanya angin lalu. Kaget sejenak, tapi kembali meneruskan kebiasaan dan prilaku jahiliyah kita. Mulai dari pejabat tinggi, rakyat kecil, pria, wanita, kaya, miskin. Dan semua itu seakan sudah biasa, sudah dimaklumi, tidak menjadi beban pikiran kita.

Yang jabatannya tinggi korupsi sudah biasa, kolusi biasa saja, nepotisme apalagi, khan sesama saudara atau kerabat harus saling menolong.

Yang jabatannya menengah, kalau menyuap atau terima suap, biasa aja, biar urusannya cepat. Korupsi kecil-kecilan, bolehlah asal dalam batas kewajaran dan bagi-bagi.

Yang rakyat kecil, meracuni orang pakai formalin atau zat pewarna tidak apa-apa, biar keuntungan agak meningkat, khan konsumennya nggak tau ini.

Yang menuntut keadilan, kalau punya uang, suap sana suap sini wajar-wajar saja, biar menang di pengadilan.

Yang dituntut, juga wajar kalau suap sana suap sini biar menang juga.

Yang mengadili, terima suap dari sana dari sini biar penghasilannya nambah sedikit, wajar khan ?

Yang jadi pengacara pintar ngomong kelit sana sini pake argumen hukum positif, yang penting menang.

Yang ditangkap pihak berwajib, suap sana suap sini biar nggak diproses hukum.

Yang menangkap, terima suap dari sana sini untuk nambah biaya operasional, soalnya dana operasional sudah dipotong sana sini.

Yang demo menuntut keadilan bagi dirinya, berbuat tidak adil dengan menutup jalan raya, merusak sarana umum atau properti milik orang lain.

Yang demo menuntut demokrasi, secara tidak demokratis memaksa pihak lain mengikuti kehendaknya.

Yang jadi calon kepala daerah, obral janji sana sini, obral duit sana sini. Tidak apa-apa keluar biaya, kan nanti BEP-nya cepat kalau menang.

Yang jadi pendukung maksa orang lain untuk ikut mendukung. Padahal dia cuma dibayar untuk jadi pendukung. Dia tau nggak sih, seandainya yang dia dukung menang, kalau dia tadinya tukang ojek, ya tetep aja jadi tukang ojek.

Yang modalnya kuat menggusur pasar tradisional untuk dibikin mall.

Yang modalnya lemah buka lapak dijalanan, tidak peduli jalanan jadi macet, kotor dan menggangu hak para pemakai jalan. Kalau ada tramtib kita lawan, sebab hak kita untuk berdagang mau diambil.

Yang mobilnya mewah atau cc besar kalau dijalan tol harus di kanan, tidak boleh ada yang menghalangi, jadi kalau ada mobil lain di depan ambil kanan sebentar, mau nyusul kendaraan lain, harus di kasih lampu beam dengan gencar, atau diintimidasi dengan memepetkan diri dibelakangnya tinggal jarak sejengkal. Soalnya ngelunjak, mobil murahan aja mau jalan di kanan, menghalangi mobil gue yang super cepat. Kalau tolnya padat, ya tidak apa-apa toh, ngambil bahu jalan, semua orang udah pada maklum.

Yang mobilnya biasa atau sudah reyot jalan santai di sisi kanan tol.

Dijalan bukan tol, sodok-sodokan adu berani sudah jadi pemandangan umum. Apalagi kalau kendaraannya besar. Mana ada yang berani sama gue yang lagi bawa bis kota ? Jadi kalau potong ke kiri atau ke kanan, mobil atau motor yang kecil–kecil itu harus minggir dong kalau nggak mau kelindas. Lagipula gue butuh ngejar setoran, jadi kalau jalannya ngebut ya harus dimaklumi dong. Dimanapun ada calon penumpang, gue harus berhenti, walaupun ditengah jalan.

Yang bawa angkot ngetem atau ngambil penumpang ditengah jalan. Kalau jalanan lagi macet, ya gue ambil jalur lawan, terus gue kebut, bodo amat jalanan dibelakang jadi tambah macet, yang penting gue udah didepan.

Yang naik mobil pribadi, tidak boleh ada yang nyalip atau minta jalan. Harus gue kejar, gue tambah kecepatan gue, biar dia nggak seenaknya aja. Tapi kalau gue nyalip atau minta jalan, kendaraan lain harus ngasih jalan dong, jadi gue sodok aja mobil gue ke depan.

Yang naik motor, yang penting gue kan udah pakai helm. Jadi ya nggak apa-apa dong kalau gue nerobos lampu merah, naik trotoar, potong sana potong sini. Kalau gue lagi nggeber gas, mobil atau motor lain harus minggir, jangan menghalangi. Apalagi orang nyeberang, jangan sampai dah mengganggu jalan gue, gue tidak akan mengurangi kecepatan motor gue, jadi tu orang yang mau nyeberang harus lari kalau nggak mau keserempet.

Yang jalan kaki, nyeberang jalan di bawah jembatan penyeberangan.

Yang jadi bankir terima imbalan waktu ngasih kredit.

Yang jadi debitur ngasih angpau ke bankir biar kreditnya disetujui.

Yang jadi auditor terima suap biar temuan kasus bisa didrop.

Yang jadi auditee kasih suap biar kasusnya bisa ditutup.

Yang meriksa pajak terima uang untuk menurunkan jumlah pajak wajib pajak.

Yang wajib bayar pajak ngasih uang ke pemeriksa pajak biar jumlah pajaknya turun.

Yang nulis ini kelakuannya ya kayak kalimat-kalimat di atas.

Yang mbaca tulisan ini, mudah-mudahan tidak seperti itu ya ?


Pisss

Senin, 28 September 2009

Pake Batik ya tanggal 2 october 2009

Pakai Batik Yuk!! Tanggal 2 October 2009
Teman, UNESCO sudah akan menetapkan batik sebagai salah satu salah satu warisan budaya tak benda (intangible heritage) loh!!!.Berdasarkan pernyataan resmi dari Sekretarat Warisan Budaya Takbenda UNESCO, berkas nominasi batik Indonesia telah lengkap dan selanjutnya menunggu hasil evaluasi subsidiary body yang bertemu dalam sidang tertutup di Paris tanggal 11-15 Mei 2009.Dan telah ditetapkan pada tanggal 2 Oktober nanti, UNESCO akan mengukuhkan BATIK sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) di Perancis!Jadi...ayo kita pakai batik pada tanggal 2 Oktober nanti, untuk menunjukkan rasa bangga kita pada dunia!Aman deh warisan batik kita sebagai budaya bangsa INDONESIA..yg lain menyusul..

Salam "Iman-Indonesia Mandiri"
www. Iman-Indonesiamandiri.blogspot.com

Rabu, 29 Juli 2009

Engkaulah pena kehidupan

Jika engkau TIDAK BERSIKAP , BERPIKIR dan BERLAKUYang menumbuhkan KEKUATANEngkau pasti MENUMBUHKAN KELEMAHANDan YANG DILEMAHKAN adalah KEHIDUPANMUJIKA BUKAN KEBAIKAN yang MEWARNAI HATI, PIKIRAN dan GERAKAN2 TUBUHMUPasti BUKAN KEBAIKAN yang TUMBUH SUBUR dalam hari-harimuDan YANG DI BURUKKAN adalah KEHIDUPANMUJika BUKAN KASIH SAYANG dan KEINDAHANYANG MEWARNAI HATI, WAJAH dan CARA-CARAMUPasti BUKAN KEINDAHAN yang kau LIHAT dan RASAKAN di DUNIA iniDan YANG DIKEJAMKAN adalah KEHIDUPANMUENGKAU adalah PENA YANG MENULISKAN CARA KEHIDUPANMU SENDIRIJika CERITA yang kau PILIH berisi KASIH SAYANG dan KEINDAHANMaka TANGAN yang menggunakanmu adalah TANGAN ALLAHBERIKAN PERHATIANMU kepada PENDERITAAN SESAMASIBUKLAH dalam melayani dengan KEBAIKANMaka KEBAIKAN itu juga akan menjadi BAGIAN KITABERJALANLAH bersama KEBAIKAN.JALAN-JALAN KEBAIKAN adalah JALAN ALLAHSEHINGGA....ORANG-ORANG YANG BERJALAN DI JALAN KEBAIKANSEBETULNYA BERJALAN BERSAMA ALLAHHIDUP adalah mengkonversikan KESEMPATAN MENJADI KENYATAANOrang yang BERHASIL selalu LUBER dengan KESEMPATANJadilah pribadi yang MENJADIKAN DIRIKESEMPATAN BAGI ORANG YANG MEMBUTUHKANORANG yang BERUNTUNG akan mendapatkan SAHABAT yang berupa KESEMPATAN.NILAI dari yang engkau LAKUKANMenentukan NILAI dari yang ENGKAU CAPAIMAKA LAKUKAN HAL-HAL YANG BERNILAI BAGI SESAMAKarena ITULAH yang membuat HIDUPMU BERNILAIEngkau MEMPERHATIKAN-NYA atau TIDAKALLAH tetap MEMPERHATIKANMUEngkau MEMINTA atau TIDAKALLAH tetap MEMBERIMUTETAPI INGATLAH...Jika engkau ingin Allah MELEBIHKAN PERHATIAN-NYA PADAMULEBIHKANLAH PERHATIANMU PADA-NYAJIka engkau INGIN Allah MELEBIHKAN PEMBERIAN-NYA PADAMULEBIHKANLAH alasan bagi kelebihan PENERIMAANMU ITUJika engkau INGIN Allah MELAYANIMULAYANILAH SESAMAMUMELAYANI SESAMA adalah salah satu cara MELAYANI ALLAHBERSEGERALAH melakukan KEBAIKAN,BERSEGERALAH untuk memperbaharui PERASAANMU dengan KEGEMBIRAANBERSEGERALAH untuk MERUPAWANKAN WAJAHMU dengan SENYUMBERSEGERALAH untuk MEMPERINDAH TUTUR KATAMU dengan KERAMAHANBERSEGERALAH untuk MENGANGGUNKAN PERILAKUMU dengan KESANTUNANBERSEGERALAH untuk MENGUTUHKAN semua yang kau lakukan dengan DOAJadikanlah diri anda orang yang mencontohkan KEGEMBIRAANDalam MEMENANGKAN KUALITAS KEHIDUPAN yang BAIKJadilah orang yang BERSEMANGAT untuk MEMBESARKAN orang lainORANG YANG BESAR adalah orang yang berhasil MEMBESARKAN ORANG LAIN.BILA ORANG MERASA KECIL dan GAGAL mencari KEBAHAGIAANITU BUKAN karena ia TIDAK MENEMUKANNYATETAPI karena IA TIDAK BERHENTI SEJENAKUNTUK MENIKMATI APA YANG TELAH IA MILIKI

Temukan dan Kembangkan Talentanya

Mendidik anak rasanya amat sulit. Jauh lebih sulit daripada bekerja di kantor. Kesabaran dan kreativitas dalam mengembangkan minat mereka tidak memiliki waktu libur ataupun cuti. Ketakutan akan masa mendatang dengan kemampuan orang tua untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang sesuai terasa jadi beban yang menghimpit.
Hari ini Indonesia merayakan Hari Anak Nasional. Bagi saya masa depan anak Indonesia terletak di dalam kemampuan bangsa menyediakan pendidikan bagi anak-anak bangsa (baca artikel "Ngontrak di Tanah Sendiri").
Baru-baru ini saya sempat bertemu dengan Bapak Iqbal Thahir yang membuka Konservatori Musik Iqbal Thahir di BSD. Beliau sempat mengutarakan keprihatinan akan pendidikan anak Indonesia. Tidak semua anak Indonesia berbakat pada pelajaran eksakta. Demikian juga tidak semua anak senang dengan pelajaran menghafal. Salah satu kelemahan pelajaran sekolah kita memang terletak pada tuntutan menghafal yang cukup tinggi.
Kami membicarakan betapa teman-teman sekolah yang dahulu tampak biasa-biasa saja secara akademis ternyata banyak yang kemudian menonjol di dalam bidang pekerjaan yang diminatinya. Betapa nilai akademis hanya tinggal sekedar nilai bila dalam penerapannya tidak dilaksanakan dengan hati.
Ada kecenderungan dari orang tua zaman sekarang untuk memperkuat anak secara akademis. Sejak dari KB (Kelompok Bermain) maupun TK (Taman Kanak-kanak) anak-anak kota besar sudah mulai terbebani dengan les atau bimbingan belajar. Cukup banyak orang tua yang memilih les yang hanya berhubungan dengan kemampuan akademis semata.
Sebenarnya setiap anak memiliki talenta masing-masing. Tugas utama orang tua dan pendidiknya untuk menemukan dan mengasah talenta tersebut. Dukungan orang tua, pendidik dan lingkungan anak sangat menentukan dalam memotivasi anak memperkuat talentanya.
Saya sudah melihat film yang menceritakan kisah He Ah Lee, pianis dengan hanya empat jari (baca artikel "Kebesaran Hati Ibu Mampu Mengubah Derita Anak"). Ternyata ibunya dengan berurai air mata terpaksa ikut mengajarkan disiplin kepada anaknya untuk terus berlatih. Di satu pihak sang ibu sedih karena melihat penderitaan sang anak saat berlatih piano (tangan dan kakinya sampai luka-luka), tapi di lain pihak ia tahu ini adalah talenta sang anak yang perlu dikembangkan.
Baik Rudy Hartono maupun Susi Susanti pasti memiliki dukungan dan dorongan yang cukup sehingga bisa mencapai prestasi mereka. Bakat tinggi dari Mira Lesmana dan Indra Lesmana berbuah dengan cepat karena sejak awal mereka sudah memperoleh pemupukan yang tepat.
Tetapi dorongan dan pemupukan talenta anak harus tetap dalam koridornya sebagai hak anak atas pendidikan. Bukan sebaliknya menjadi landasan eksploitasi terhadap bakat anak. Keseimbangan terhadap hak dan kewajibannya akan membantu membentuk anak yang mandiri. Semuanya tentu berjalan sesuai dengan waktu yang sesuai dengan umurnya. Kak Seto, psikolog yang berkecimpung di bidang pendidikan dan Hak Anak, pernah mengingatkan: "Jangan lupa bahwa anak bukan miniatur orang dewasa!".
Sementara itu kesulitan yang muncul terasa semakin kompleks: antara tuntutan untuk menyediakan kebutuhan finansial, tuntutan untuk menyediakan waktu dan perhatian terhadap anak, tuntutan untuk turut serta mengawasi perkembangan dan pergaulan anak supaya bisa menjadi manusia yang dewasa (secara fisik dan rohani, secara logika dan emosional). Semoga semua kesulitan ini tidak mengalahkan kita dalam mencari dan mengembangkan talenta anak Indonesia. Bukan sekedar bagi anak-anak yang secara biologis bergantung kepada kita sebagai orang tuanya, tapi juga kepada anak-anak yang terpinggirkan oleh sistem dan kondisi lingkungannya.
Selamat Hari Anak Nasional!
ANAKMU bukan anakmu !
“Anak adalah kehidupan, mereka sekedar lahir
melaluimu tetapi bukan berasal darimu.
Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu,
curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan pikiranmu
karena mereka dikaruniai pikirannya sendiri.

Berikan rumah untuk raganya, tetapi tidak jiwanya, karena
jiwanya milik masa mendatang, yang tak bisa kau datangi
bahkan dalam mimpi sekalipun.

Bisa saja mereka mirip dirimu, tetapi jangan pernah
menuntut mereka jadi seperti sepertimu.
Sebab kehidupan itu menuju ke depan, dan
tidak tenggelam di masa lampau.

Kaulah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang melucur.
Sang Pemanah mahatahu sasaran bidikan keabadian.
Dia menentangmu dengan kekuasaanNya,
Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat.

Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
Sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat
Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap”.

Buat 'anak-anakku' : Selamat Hari Anak 23 Juli 2008.
Khalil Gibran

Jumat, 24 Juli 2009

Buntu..!! Stop Dulu..

Pengen nulis tapi ide gak muncul. Kalaupun ide ada, rasanya gak nyambung antara otak dan tangan. Ide-ide di kepala terasa hanya muter-muter gak karuan tetapi tangan mogok menari di atas jajaran huruf-huruf keyboard. Gak biasanya seperti ini. Anda pernah mengalaminya? Saya pernah. Dan, saat inipun sedang mengalaminya. Sebel! Bete, atau entah apalagi sebutan dan ekspresi untuk mengungkapkannya.

Pengalaman seperti itu seringkali membuat kita jengkel. But, jangan ngambek dulu. Nikmati saja! Nikmati? Ya, nikmati! Itu tandanya, kita masih tergolong penulis yang normal. Maksudnya? Kita masih tetap tergolong sebagai seorang penulis yang masuk dalam kategori normal karena masih memiliki kepekaan terhadap batas ambang toleransi kegiatan mental (baca: berpikir dan menulis).

Kalau kita menemui dan mengalami yang seperti ini, hal pertama yang harus kita lakukan adalah bersyukur. Bersyukur karena sistem otomatis pendeteksi kejenuhan yang diberikan Tuhan dalam diri kita masih berfungsi dengan baik. Syukuri itu. Setelah bersyukur, yang harus kita lakukan adalah mengambil break, pause atau jeda sejenak. Ini kelihatan sepele tetapi sangat penting. Jangan dipaksakan untuk terus menulis karena hasilnya tidak akan sebaik tulisan Anda sebelumnya. Selain itu, pemaksaan semacam ini hanya akan membuat orang-orang yang selama ini mengagumi tulisan Anda dan selalu menunggu kemunculannya akan kehilangan Anda karena hasil tulisan Anda kehilangan soul/rohnya. Sayang khan..?

Then what should be done while we are taking a break?“Bermain”! Bermain bersama kerabat, anak, pasangan atau teman-teman kita. Dalam aktifitas “bermain” itu kita juga perlu untuk kembali ke “dunia nyata”. Mungkin selama ini dunia kita yang terbanyak adalah di dunia maya. Kita ngubek di situ. Bergulingan di sana. Bermain-main bersama banyak orang di sana bahkan tersesat di dalamnya. Berhentilah sejenak.

Selain bermain dan kembali ke dunia nyata, satu kegiatan ringan yang bisa kita lakukan adalah merenung. Kita merenungkan kembali sudah sejauh mana kita menulis. Melihat kembali apakah tulisan-tulisan yang kita buat nilai manfaatnya bagi banyak orang lebih banyak daripada nilai senang-senang dan hura-hura semata. Dari sini kita bisa mengetahui dan menyusun rencana baru. Kita bisa menyiapkan materi dan segmen baru untuk tulisan kita. Kalau materi dan segmen baru bisa lebih “menguntungkan” kenapa tidak dicoba? Dengan merenungkan apa yang telah kita tulis, seberapa banyak komentar, baik yang positif maupun negatif, yang kita terima akan membuat kita semakin dewasa dan mental kita diberdayakan. Singkatnya, merenung akan memberdayakan hati dan mental kita.

Jangan terlalu lama! Ya, jangan terlalu lama jedanya. Pastikan Anda segera mulai mencari ide baru dan menulis lagi. Jeda yang terlalu lama justru hanya akan membuat kita berhenti. Ini yang berbahaya. Pun begitu, sebaiknya kita mulai melakukan kembali aktifitas tulis menulis kita tidak dengan intensitas yang terlalu tinggi. Ibaratnya, seperti mesin yang baru didinginkan dan menjalani perawatan, jangan langsung dipacu kencang. Mulailah dari pemanasan dan akselerasi ringan sampai “mesin” mental kita benar-benar siap melaju di jalur cepat.

Memulai untuk menemukan ide-ide segar yang baru bisa kita lakukan dengan mulai menjelajahi dunia nyata dan atau kembali memasuki dunia maya. Tentunya hal itu dilakukan setelah kita merasa yakin kita sudah mendapatkan tenaga baru. Dengan mengunjungi rumah-rumah ide (Blog dan Situs) kita bisa menemukan hal-hal baru dan segmen baru yang bisa kita masuki.

Beberapa hal di atas mungkin bisa membantu Anda yang sedang mengalami burnout (kebosanan) setelah secara kontuni malang melintang di dunia kepenulisan (walaupun Anda belum mendapatkan uang darinya. Untuk sementara ini, baru kepuasan karena bisa sharing ide). Kebuntuan yang kita rasakan tidak seharusnya membuat kita mandeg. Jangan! Sebaliknya, kebuntuan yang kita rasakan adalah awal dari sebuah perubahan besar. Ketika kita mengalami kebuntuan, seolah-olah tidak ada ide lagi untuk dijadikan bahan tulisan. Anggapan seperti itu salah besar! Sebaliknya, kebuntuan itu sesungguhnya adalah akumulasi dari banyaknya ide yang saling-silang dan tumpang- tindih di folder mental kita. Kalau lalulintas macet dan merayap bukankah kita tidak bisa menyimpulkan tidak ada kendaraan. Faktanya, kendaraannya ada, bahkan sangat banyak. Yang diperlukan adalah pengaturan supaya kendaraan-kendaraan itu bisa berjalan normal kembali. Harus ada strategi memang. Gak perlu canggih-canggih.

Tidak ada ide bukan hal yang tepat untuk dikatakan oleh penulis. Ide ada di mana-mana dan siap diambil kapan saja. Tergantung kepekaan kita. pernahkan anda berpikir bahwa kebuntuan pikiran yang anda alami adalah sebuah ide yang layak untuk dikembangkan menjadi tulisan? Tulisan yang sedang Anda baca inipun sebetulnya adalah ide yang saya peroleh dari kebuntuan itu.

“Buntu” tidak sama dengan dunia berakhir. Yang benar adalah dunia belum berakhir walaupun saat ini untuk sementara kita mengalami dan merasakan kebuntuan ide. Mari beristirahat sejenak. Stop sebentar. Yang lebih penting, dalam kebuntuan ide yang sedang kita hadapi kita harus senantiasa bersyukur dan mensyukuri kebuntuan itu. Kita masih normal ternyata. Penulis juga manusia, punya capek punya kesel. So, tidak bermaksud menggurui, Cuma sharing, mari terus menulis.

Indahnya Merayakan Hari Anak Nasional di Jambore Sahabat Anak 2009

Jumat, 24-07-2009 09:41:08 oleh: Cherry Sitanggang
Indahnya Merayakan Hari Anak Nasional di Jambore Sahabat Anak 2009

Sejujurnya, motivasi awal saya untuk bergabung menjadi salah satu pendamping di acara Jambore Sahabat Anak 2009 (Buperta Cibubur, 19 – 20 Juli 2009) adalah untuk mengisi waktu libur akhir pekan yang cukup panjang. Namun setelah acara briefing yang diadakan oleh pihak panitia, di mana kami para calon pendamping berkumpul bersama, dan diperkenalkan latar belakang serta seluk beluk penyelenggaraan acara ini, saya menjadi semakin tertarik. Mengapa? Karena Jambore ini didedikasikan bagi para anak jalanan dan anak dari keluarga kurang mampu se-Jabodetabek, dengan misi sederhana namun sangat mulia : Memberikan mereka salah satu dari haknya sebagai anak (Sesuai dengan konvensi PBB) yaitu bermain.

Lalu apa ‘tugas’ seorang relawan pendamping ? Simpel….menjadi sahabat dari anak – anak peserta Jambore ini. Setiap pendamping akan mendampingi 1 – 3 anak peserta. Sebagai sahabat, kami bermain bersama, tidur bersama, makan bersama…dapat dikatakan menjalankan seluruh aktivitas bersama anak peserta yang telah ditentukan oleh panitia. Hal terpenting, sebagai seorang sahabat, kami harus selalu siap membantu dan menemani, serta memberikan dukungan bagi sahabat – sahabat kecil kami ini.

Walaupun seluruh rangkaian acara didedikasikan bagi para anak peserta, namun acara ini sarat dengan kegiatan positif dan memberikan sukacita dan keceriaan bagi siapapun yang terlibat di dalamnya. Jambore yang tahun ini mengambil tema “Aku dan Tanah Airku” ini mempersembahkan acara – acara menarik yang sangat menghibur para peserta, misalnya “Karya Nusantara” di mana mereka dibekali semacam ‘workshop’ singkat cara membuat pajangan kertas, batik, serta kerajinan tangan lainnya, dan memperkenalkan alat musik tradisional, serta permainan anak khas Indonesia. Ada juga lomba menghias tenda, di mana masing – masing penghuni tenda diberikan kebebasan berkreasi menghias tendanya sesuai tema masing - masing, yaitu berbagai propinsi di Indonesia. Malamnya diadakan Malam Pentas Kreasi, saatnya untuk pertunjukan kesenian daerah, yaitu setiap regu tenda harus berlomba mempersembahkan pertunjukan kesenian daerah, baik dengan bernyanyi maupun menari. Yang paling seru pastinya adalah ajang lomba permainan daerah, seperti gobak sodor, tarik tambang, balap karung, bakiak, lompat tari, dan lain - lain.

Di hari kedua, diadakan Kuis Tanah Airku, dilanjutkan dengan permainan outbound, dan puncaknya adalah acara bazaar, yakni pameran hasil karya setiap tenda yang dapat dibeli oleh donatur, baik dari pendamping, panitia, maupun peserta itu sendiri. Saya sangat salut kepada pihak panitia yang telah membuat susunan acara yang padat namun sungguh positif. Sangat melelahkan sebenarnya, terlebih karena cuaca siang hari yang super panas. Namun, saya terlalu malu untuk mengeluh, begitu melihat anak – anak peserta yang demikian bersemangat dan gembira mengikuti acara demi acara, tanpa nampak merasa letih atau mengeluh sedikit pun. Mungkin karena bermain adalah sesuatu yang langka dan sulit mereka peroleh dalam rutinitas hidup mereka sehari - hari, jadi acara – acara tersebut adalah kesempatan emas yang sangat berharga bagi mereka.

Hanya satu acara yang membuat saya sedih, yaitu acara perpisahan dengan sahabat – sahabat kecil ini ketika Jambore berakhir. Sedih karena harus mengucapkan kata selamat jalan, namun jauh di lubuk hati saya, sedih juga membayangkan karena esok harinya mereka mungkin akan kembali ke jalan, dan menghadapi kehidupan keras yang harus menjadi bagian dari hidup mereka sehari – hari.

Terima kasih Tuhan, terima kasih panitia, Jambore ini menjadi momen yang sungguh menyentuh nurani saya. Kenyataannya selama ini saya hidup berdampingan dengan mereka, namun tidak sedikitpun saya peduli dengan kehadiran mereka. Bahkan, mungkin kadang saya merasa risih dan terganggu dengan kehadiran mereka di jalan – jalan atau di kendaraan umum. Jambore ini memberikan saya kesempatan dan membuka mata saya, untuk menyadari bahwa kehadiran mereka sangat berarti, dan memberikan perasaan bahagia yang dalam di hati saya. Dan pelajaran yang paling berharga yang saya dapatkan dari mereka adalah : bersyukur.

Sampai jumpa sahabat – sahabat kecilku, selamat Hari Anak Nasional ! Ingatlah selalu, kalian sangatlah mulia dan berharga !

Selasa, 21 Juli 2009

Indonesia Unite

We Will Not Afraid, We Will Not Go Down, Indonesia Unite!

by mrbambang

Karangan bunga di depan JW Marriot

Karangan bunga di depan JW Marriot Kuningan, Jakarta

Akhir-akhir ini, di dunia maya marak mengenai gerakan yang menamakan dirinya Indonesia Unite! Gerakan ini muncul tidak lama setelah terjadinya insiden berdarah bom bunuh diri di Hotel JW. Marriot dan Hotel Ritz Carlton sebagai reaksi dari tindakan terorisme tersebut. Indonesia Unite menyatakan ketidak takutan atas serangan terorisme tersebut dan mengajak masyarakat Indonesia untuk bersatu melawannya.

Tentu saja ikut mencari teroris seperti yang dilakukan intelijen bukan kapasitas kita sebagai pengguna internet. Minimal yang dilakukan adalah menyuarakan semangat bersatu yaitu lewat social networking yang diikuti seperti Facebook, Twitter, Plurk dan sebagainya. Cara yang banyak dipakai saat ini adalah dengan memberikan nuansa merah putih pada avatar profil. Jika tidak pinter edit foto, ternyata di website Indonesia Unite sudah tersedia fitur untuk overlay avatar. Sesudah itu, bisa langsung dipasang di profil Facebook, Twitter, Plurk dan sebagainya. Cara berikutnya adalah dengan memberikan hashtag #indonesiaunite pada setiap update status terutama di Twitter. Bagaimanapun juga, itu barulah cara paling minimal yang bisa dilakukan. Perlu ada bukti nyata menyuarakan perdamaian, persatuan dan nasionalisme.

Police Line di Depan Ritz Carlton Kuningan

Police Line di Depan Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta

*Mendambakan damai Indonesia*

Pelajaran Cinta

Toshinobu Kubota, yang biasa dipanggil Shinji mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya di negerinya yang lama untuk mencari hidup yang lebih baik di Amerika. Ayahnya memberinya uang simpanan keluarga yang disembunyikan di dalam kantong kulit.

"Di sini keadaan sulit," katanya sambil memeluk putranya dan mengucapkan selamat tinggal. "Kau adalah harapan kami."


Shinji naik ke kapal lintas Atlantik yang menawarkan transport gratis bagi pemuda-pemuda yang mau bekerja sebagai penyekop batubara sebagai imbalan ongkos pelayaran selama sebulan. Kalau Shinji menemukan emas di Pegunungan Colorado, keluarganya akan menyusul.


Berbulan-bulan Shinji mengolah tanahnya tanpa kenal lelah. Urat emas yang tidak besar memberinya penghasilan yang pas-pasan namun teratur. Setiap hari ketika pulang ke pondoknya yang terdiri atas dua kamar, Shinji merindukan dan sangat ingin disambut oleh wanita yang dicintainya. Satu-satunya yang disesalinya ketika menerima tawaran untuk mengadu nasib ke Amerika adalah terpaksa meninggalkan Asaka Matsutoya sebelum secara resmi punya kesempatan mendekati gadis itu. Sepanjang ingatannya, keluarga mereka sudah lama berteman dan selama itu pula diam-diam dia berharap bisa memperistri Asaka.

Rambut Asaka yang ikal panjang dan senyumnya yang menawan membuatnya menjadi putri Keluarga Yoshinori Matsutoya yang paling cantik. Shinji baru sempat duduk di sampingnya dalam acara perayaan pesta bunga dan mengarang alasan-alasan konyol untuk singgah di rumah gadis itu agar bisa betemu dengannya. Setiap malam sebelum tidur di kabinnya, Shinji ingin sekali membelai rambut Asaka yang pirang kemerahan dan memeluk gadis itu. Akhirnya, dia menyurati ayahnya, meminta bantuannya untuk mewujudkan impiannya.

Kira-kira setahun kemudian, sebuah telegram datang mengabarkan rencana untuk membuat hidup Shinji menjadi lengkap. Pak Yoshinori Matsutoya akan mengirimkan putrinya kepada Shinji di Amerika. Putrinya itu suka bekerja keras dan punya intuisi bisnis. Dia akan bekerja sama dengan Shinji selama setahun dan membantunya mengembangkan bisnis penambangan emas. Diharapkan, setelah setahun itu keluarganya akan mampu datang ke Amerika untuk menghadiri pernikahan mereka.


Hati Shinji sangat bahagia. Dia menghabiskan satu bulan berikutnya untuk mengubah pondoknya menjadi tempat tinggal yang nyaman. Dia membeli ranjang sederhana untuk tempat tidurnya di ruang duduk dan menata bekas tempat tidurnya agar pantas untuk seorang wanita. Gorden dari bekas karung goni yang menutupi kotornya jendela diganti dengan kain bermotif bunga dari bekas karung terigu. Di meja samping tempat tidur dia meletakkan wadah kaleng berisi bunga-bunga kering yang dipetiknya di padang rumput.


Akhirnya, tibalah hari yang sudah dinanti-nantikannya sepanjang hidup. Dengan tangan membawa seikat bunga daisy segar yang baru dipetik, dia pergi ke stasiun kereta api. Asap mengepul dan roda-roda berderit ketika kereta api mendekat lalu berhenti. Shinji melihat setiap jendela, mencari senyum dan rambut ikal Asaka.Jantungnya berdebar kencang penuh harap, kemudian tersentak karena kecewa.

Bukan Asaka, tetapi Yumi Matsutoya kakaknya, yang turun dari kereta api. Gadis itu berdiri malu-malu di depannya, matanya menunduk. Shinji hanya bisa memandang terpana. Kemudian, dengan tangan gemetar diulurkannya buket bunga itu kepada Yumi. "Selamat datang," katanya lirih, matanya menatap nanar. Senyum tipis menghias wajah Yumi yang tidak cantik.

"Aku senang ketika Ayah mengatakan kau ingin aku datang ke sini," kata Yumi, sambil sekilas memandang mata Shinji sebelum cepat-cepat menunduk lagi.

"Aku akan mengurus bawaanmu," kata Shinji dengan senyum terpaksa.

Bersama-sama mereka berjalan ke kereta kuda. Pak Matsutoya dan ayahnya benar. Yumi memang punya intuisi bisnis yang hebat. Sementara Shinji bekerja di tambang, dia bekerja di kantor. Di meja sederhana di sudut ruang duduk, dengan cermat Yumi mencatat semua kegiatan di tambang. Dalam waktu 6 bulan,asset mereka telah berlipat dua. Masakannya yang lezat dan senyumnya yangtenang menghiasi pondok itu dengan sentuhan ajaib seorang wanita.

Tetapi bukan wanita ini yang kuinginkan, keluh Shinji dalam hati, setiap
malam sebelum tidur kecapekan di ruang duduk. Mengapa mereka mengirim Yumi? Akankah dia bisa bertemu lagi dengan Asaka? Apakah impian lamanya untuk memperistri Asaka harus dilupakannya? Setahun lamanya Yumi dan Shinji bekerja, bermain, dan tertawa bersama, tetapi tak pernah ada ungkapan cinta.

Pernah sekali, Yumi mencium pipi Shinji sebelum masuk ke kamarnya. Pria itu hanya tersenyum canggung. Sejak itu, kelihatannya Yumi cukup puas dengan jalan-jalan berdua menjelajahi pegunungan atau dengan mengobrol di beranda setelah makan malam.

Pada suatu sore di musim semi, hujan deras mengguyur punggung bukit, membuat jalan masuk ke tambang mereka longsor. Dengan kesal Shinji mengisi karung-karung pasir dan meletakkannya sedemikan rupa untuk membelokkan arus air. Badannya lelah dan basah kuyup, tetapi tampaknya usahanya sia-sia.

Tiba-tiba Yumi muncul di sampingnya, memegangi karung goni yang terbuka. Shinji menyekop dan memasukkan pasir kedalamnya, kemudian dengan tenaga sekuat lelaki, Yumi melemparkan karung itu ke tumpukan lalu membuka karung lainnya. Berjam-jam mereka bekerja dengan kaki terbenam lumpur setinggi lutut, sampai hujan reda. Dengan berpegangan tangan mereka berjalan pulang ke pondok.

Sambil menikmati sup panas, Shinji mendesah, "Aku takkan dapat menyelamatkan tambang itu tanpa dirimu. Terima kasih, Yumi."

"Sama-sama," gadis itu menjawab sambil tersenyum tenang seperti biasa, lalu tanpa berkata-kata dia masuk ke kamarnya.

Beberapa hari kemudian, sebuah telegram datang mengabarkan bahwa Keluarga Matsutoya dan Keluarga Kubota akan tiba minggu berikutnya. Meskipun berusaha keras menutup-nutupinya, jantung Shinji kembali berdebar-debar seperti dulu karena harapan akan bertemu lagi dengan Asaka. Dia dan Yumi pergi ke stasiun kereta api. Mereka melihat keluarga mereka turun dari kereta api di ujung peron.

Ketika Asaka muncul, Yumi menoleh kepada Shinji. "Sambutlah dia," katanya.

Dengan kaget, Shinji berkata tergagap, "Apa maksudmu?"

"Shinji, sudah lama aku tahu bahwa aku bukan putri Matsutoya yang kau inginkan. Aku memperhatikan bagaimana kau bercanda dengan Asaka dalam acara Perayaan pesta bunga lalu." Dia mengangguk ke arah adiknya yang sedang menuruni tangga kereta. "Aku tahu bahwa dia, bukan aku, yang kauinginkan menjadi istrimu."

"Tapi…"

Yumi meletakkan jarinya pada bibir Shinji. "Ssstt," bisiknya. "Aku mencintaimu, Shinji. Aku selalu mencintaimu. Karena itu, yang kuinginkan hanya melihatmu bahagia. Sambutlah adikku."

Shinji mengambil tangan yumi dari wajahnya dan menggenggamnya. Ketika Yumi menengadah, untuk pertama kalinya Shinji melihat betapa cantiknya gadis itu.

Dia ingat ketika mereka berjalan-jalan di padang rumput, ingat malam-malam tenang yang mereka nikmati di depan perapian, ingat ketika Yumi membantunya mengisi karung-karung pasir. Ketika itulah dia menyadari apa yang sebenarnya selama berbulan-bulan telah tidak diketahuinya.

"Tidak, Yumi. Engkaulah yang kuinginkan." Shinji merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya dan mengecupnya dengan cinta yg tiba-tiba membuncah didalam dadanya.

Keluarga mereka berkerumun mengelilingi mereka dan berseru-seru, "Kami
datang untuk menghadiri pernikahan kalian!"

dipersembahkan untuk IMAN-Indonesia Mandiri

Jumat, 17 Juli 2009

Puisi Untuk Duniaku

#
ku buka mataku seiring detak janjungku
dan ku sambut dunia walau ku tertipu
ku hapus bayangan yang selama ini mengganggu
dan menari di dalam duniaku yang semu

hari-hari tak menentu siksa diriku
siapa aku jadi pertanyaan setiap waktu
mencoba menjadi lebih baik
walau kenyataan membuatku tak berkutik
setiap titik kehidupanku yang tak pernah baik
membawa alam pikiranku sedikit tercabik
membidik setiap musuhku yang selalu mengusik
lepaskan arogansimu yang buatku tercekik

detik demi detik, waktu demi waktu
dan masa pun berganti iringi langkahku
lorong hitam jadi kawan yang hanya bisu
menyudutkan tubuhku yang akhirnya berlalu
satu per satu jiwa ini menyatu
membulatkan tekatku tuk hidupkan duniaku
lewat goresan kertas ini kuungkapkan
kegalauan yang temaniku saat berjalan

#

berlari dalam angan buang jauh kenangan
terjatuh pun kurasa hanya sisakan dendam
melodi dan irama membuatku bertahan
cibiran getir buat inspirasiku terdepan
dedikasi satu kata dalam senyuman
idealis pun terbeli tak hiraukan umpatan

ku bawa jiwa dan musik pun berirama
mengajak kita ke dalam dunia bagai surga
terkadang diatas terkadang di bawah
terkadang menangis dan terkadang tertawa
kehidupan hanya menjadi satu rahasia
rahasia ktia dan Tuhan sang Pencipta

desahan nafas ini pun kembali berpacu
disaat nafsu dan egoku datang bertamu
resah, gundah tlah kulewati hariku
ahh.. semua ini ganggu tidurku

#

ku mainkan asap ini dalam ruangan
ku habiskan waktu lepaskan semua beban
berpikir kapankah semua ini kan berakhir
dan dunia menjadi indah halus terukir

liku- liku hidup adalah warna
warna yang menghiasi lukisan abstrak manusia
tiada hidup tanpa kesempurnaan
dan kekurangan menjadi wajah keseimbangan

kusambut pagi ini dengan senyuman
bersiap tuk jalani hidup tak beraturan
lewati setiap detik dengan nikat tertahan
hadapi waktu yang menghadang tanpa harapan

kuharap hariku menjadi lebih baik
dan aku bisa tentukan hariku yang terbaik
menjadi berarti dalam hidup ini
sampai kapanpun ku nanti dalam dunia ini

Indonesia Menangis, 17 July 2009

Apa sih yang engkau cari hai para teroris...ketika kami hendak hidup dalam kedamaian tapi engkau rusakan dengan suara bom, Apa yang engkau bela s ehingga dengan mati-matian engkau begitu biadab membantai orang-orang yang gak berdosa..
Gunakan kepintaranmu merakit bom dengan membangun Negara Indonesia tercinta, rakit bom, roket ataupun persenjataan untuk memperkuat Keamanan Indonesia sehingga Indonesia bisa membusungkan dada seraya mengucap " Inilah Aku Indonesia " dengan lantan, bukan malah meledakannya dan membuat Indonesia Menangais...bukan meneteskan air mata tapi meneteskan darah..
Saudaraku..yang terjadi saat ini saudara kita, anak2 kita, Orang Tua kita dalam keadaan ketakutan..kegelisahaan...Kebencian... hingga traumatik akan kejadian ini, bukan membuat kita maju, senang, damai..tapi membuat kita susah...susah bergerak..susah maju hanya terduduk diam tanpa suara tanpa senyum memandang tangisan Indonesia...
Bukan dengan membuat bom kita membela harga diri..
Bukan dengan cara membunuh kita mempertahankan prinsip..
Coba kau renungkan apa yang kau lakukan saat ini....
Tolong hentikan kekacauan ini.. saatnya kita berjalan bersama-sama untuk Indonesia Sejati...

Jangan Buat Indonesia Menangis lagi...
Jangan Buat Indonesia Bersedih Lagi..
Buat Indonesia Tersenyum...
Buat Indonesia Mandiri...

Selasa, 14 Juli 2009

Roket RX-420 & CN-235 Militer: Getarkan Australia, Singapura, Malaysia

Cuplikan Tulisan dari teman :

Roket RX-420 & CN-235 Militer: Getarkan Australia, Singapura, Malaysia
Oleh Cardiyan HIS
Momentum ini harus dijaga terus dan ditingkatkan sebagai kebanggaan atas kemampuan teknologi sendiri. Jangan sampai karya insinyur Indonesia ini dijegal justru oleh orang Indonesia sendiri (biasa) para ekonom-ekonom Pemerintah yang sering menganggap karya bangsa sendiri sebagai terlalu mahal dan hanya buang-buang uang saja untuk riset ....! Inilah musuh yang sebenarnya. Waspadailah kawan-kawan insinyur Indonesia.

Meski sudah berlangsung 2 pekan yang lalu, peluncuran roket RX-420 Lapan ternyata masih jadi buah bibir. Anehnya bukan jadi buah bibir di Indonesia yang lebih senang ceritera Pilpres, tetapi di Australia, Singapura dan tentu saja di negara tetangga yang suka siksa TKI dan muter-muterin Ambalat yakni Malaysia.

Seperti diketahui roket RX-420 ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Yang punya nilai tambah tinggi ini adalah 100% hasil karya anak bangsa, para insinyur Indonesia. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendali dikembangkan sendiri di dalam negeri, termasuk software. Hanya komponen subsistem mikroprosesor yang masih diimpor. Anggaran yang dikeluarkan untuk peluncurannya pun “cuma” Rp 1 milyar. Kalah jauh dengan yang dikorupsi para anggota DPR untuk traveller checks pemenangan Miranda Gultom sebagai Deputi Senior Gubernur BI yang lebih dari Rp. 50 milyar. Apalagi kalau dibandingkan dengan korupsi BLBI yang lebih dari Rp. 700 trilyun.

Mengapa malah menjadi buah bibir di Australia, Singapura dan Malaysia? Karena keberhasilan peluncuran roket Indonesia ini ke depan akan membawa Indonesia mampu mendorong dan mengantarkan satelit Indonesia bernama Nano Satellite sejauh 3.600 km ke angkasa. Satelit Indonesia ini nanti akan berada pada ketinggian 300 km dan kecepatan 7,8 km per detik. Bila ini terlaksana Indonesia akan menjadi negara yang bisa menerbangkan satelit sendiri dengan produk buatan sendiri. Indonesia dengan demikian akan masuk member "Asian Satellite Club" bersama Cina, Korea Utara, India dan Iran. Nah kekhawatiran Australia, Singapura dan Malaysia ini masuk akal, bukan? Kalau saja Indonesia mampu mendorong satelit sampai 3.600 km untuk keperluan damai atau keperluan macam-macam tergantung kesepakatan rakyat Indonesia. Maka otomatis pekerjaan ecek-ecek bagi Indonesia untuk mampu meluncurkan roket sejauh 190 km untuk keperluan militer bakal sangat mengancam mereka sekarang ini pun juga!!! Kalau tempat peluncurannya ditempatkan di Batam atau Bintan, maka Singapura dan Malaysia Barat sudah gemetaran bakal kena roket Indonesia. Dan kalau ditempatkan di sepanjang perbatasan Kalimantan Indonesia dengan Malaysia Timur, maka si OKB Malaysia tak akan pernah berpikir ngerampok Ambalat. Akan hal Australia, mereka ada rasa takutnya juga. Bahwa mitos ada musuh dari utara yakni Indonesia itu memang bukan sekedar mitos tetapi sungguh ancaman nyata di masa depan dekat.

CN 235 Versi Militer
Rupanya Australia, Singapura dan Malaysia sudah lama “nyaho” kehebatan insinyur-insinyur Indonesia. Buktinya? Tidak hanya gentar dengan roket RX-420 Lapan tetapi mereka sekarang sedang mencermati pengembangan lebih jauh dari CN235 versi Militer buatan PT. DI. Juga mencermati perkembangan PT. PAL yang sudah siap dan mampu membuat kapal selam asal dapat kepercayaan penuh dan dukungan dana dari pemerintah.
Kalau para ekonom Indonesia antek-antek World Bank dan IMF menyebut pesawat-pesawat buatan PT. DI ini terlalu mahal dan menyedot investasi terlalu banyak (“cuma” Rp. 30 trilun untuk infrastruktur total, SDM dan lain-lain) dan hanya jadi mainannya BJ Habibie. Tetapi mengapa Korea Selatan dan Turki mengaguminya setengah mati? Turki dan Korsel adalah pemakai setia CN 235 terutama versi militer sebagai yang terbaik di kelasnya. Inovasi 40 insinyur-insinyur Indonesia pada CN 235 versi militer ini adalah penambahan persenjataan lengkap seperti rudal dan teknologi radar yang dapat mendeteksi dan melumpuhkan kapal selam. Jadi kalau mengawal Ambalat cukup ditambah satu saja CN235 versi militer (disamping armada TNI AL dan pasukan Marinir yang ada) untuk mengusir kapal selam dan kapal perang Malaysia lainnya.
Nah, jadi musuh yang sebenarnya ada di Indonesia sendiri. Yakni watak orang Indonesia yang tidak mau melihat orang Indonesia sendiri berhasil. Karya insinyur-insinyur Indonesia yang hebat dalam membuat alutsista dibilangin orang Indonesia sendiri terutama para ekonom pro Amerika Serikat dan Eropa: “Mending beli langsung dari Amerika Serikat dan Eropa karena harganya lebih murah”. Mereka tidak berpikir jauh ke depan bagaimana Indonesia akan terus tergantung di bidang teknologi, Indonesia hanya akan menjadi konsumen teknologi dengan membayarnya sangat mahal terus menerus sampai kiamat tiba.
Kalau ada kekurangan yang terjadi dengan industri karya bangsa sendiri, harus dinilai lebih fair dan segera diperbaiki bersama-sama. Misalnya para ahli pemasaran atau sarjana-sarjana ekonomi harus diikutsertakan dalam team work. Sehingga insinyur-insinyur itu tidak hanya pinter produksi sebuah pesawat tetapi setidaknya tahu bagaimana menjual sebuah pesawat itu berbeda dengan menjual sebuah Honda Jazz. Kalau ada kendala dalam pengadaan Kredit Ekspor sebagai salah satu bentuk pembayaran, tolong dipecahkan dan didukung oleh dunia perbankan, agar jualan produk sendiri bisa optimal karena akan menarik bagi calon pembeli asing yang tak bisa bayar cash.

dipersembahkan untuk IMAN-Indonesia Mandiri
www.Iman-Indonesiamandiri.blogsppot.com

Persahabatan

Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.

Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar. Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari. Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.

Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.

Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil menahan diri/bersabar. Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.

Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata, ”Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar. Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar".

Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tinggal. Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.

Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka. Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat. Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu.

Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka. Kirim surat ini kepada mereka yang kau anggap teman, walaupun berarti kau mengembalikannya kepada yang mengirimnya kepadamu. Bila pesan ini kembali padamu, itu berarti bahwa kau mempunyai lingkaran teman.

Untuk mengakhiri: ”Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu kepada siapa kamu dapat mempercayakan rahasia.” (Alessandro Manzoni)

Renungan :
Jika kau menerima pesan ini, ketahuilah bahwa ada orang yang bermaksud baik padamu dan bahwa dari dirimu ada juga orang yang kau kasihi. Jika kau terlalu sibuk untuk menyisihkan beberapa menit untuk meneruskan ini kepada orang lain dan berpikir, ”Saya akan melakukannya beberapa hari yang akan datang", lupakan saja, karena mungkin kau tidak akan pernah melakukannya.

Berilah kepada orang lebih dari yang mereka harapkan, dan lakukan secara bijaksana.

Yakinlah pada dirimu ketika berkata: ”Aku mencintaimu."

Jika kau berkata: “Aku menyesal,”
tataplah mata lawan bicaramu.

Jangan permainkan harapan orang lain. Mungkin kau bisa tersinggung, tetapi itulah satu-satunya cara untuk menjalani hidupmu.

Jangan adili orang lain, tetapi adili dirimu secara kritis.

Bicaralah pelan, tetapi cepat dalam berpikir. Jika kau ditanya sesuatu yang tak ingin kau jawab, senyumlah, dan tanya: ”Mengapa kamu mau tahu?"

Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar mengandung banyak risiko.

Jika kau kalah, jangan lupakan pelajaran dibalik kekalahan itu.

Hargai dirimu.

Hargai orang lain.

Bertanggung jawablah atas tindakanmu. Jangan biarkan selisih paham merusak indahnya persahabatan. Tersenyumlah ketika menjawab tilpon, orang yang menilponmu akan mendengarnya dari suaramu. Baca yang tersirat. Bila kau tidak mendapatkan apa yang kau inginkan, mungkin saja itu keberuntunganmu.


dipersembabhkan untuk yang telah mengikuti PILPRES,persahabatan selaluada dalam hati kita Bangsa Indonesia

Pasir & Batu

Ada sebuah kisah yang menceritakan tentang dua orang sahabat karib yang berjalan melintasi padang pasir.

Pada suatu saat, mereka sedang berargumentasi satu dengan yang lain. Akibatnya, salah seorang menampar wajah kawan akrabnya. Kawan yang ditampar itu merasa kesakitan, namun tanpa mengeluarkan sepatah katapun, ia menulis di atas pasir, “HARI INI, KAWANKU YANG PALING AKRAB MENAMPAR MUKAKU.”

Mereka melanjutkan perjalanan sehingga menemukan sebuah oasis. Di tengah oasis itu terdapat sebuah kolam dengan airnya yang jernih. Mereka berhenti di tempat itu untuk mandi. Kawan yang ditampar sampai kesakitan tadi, mulai tenggelam. Untunglah kawan akrabnya berhasil menolongnya. Setelah ia tenang lagi dari ketakutannya, ia menulis di atas batu, “HARI INI KAWANKU YANG PALING AKRAB MENYELAMATKAN JIWAKU”

Kawan akrabnya yang telah menolong dan menamparnya, bertanya kepadanya, “Mengapa kamu menulis di pasir setelah aku menamparmu, untuk kemudian kamu menulis di batu setelah aku menyelamatkanmu?”

Kawannya tersenyum dan berkata, “Bila seorang kawan menyakitimu, maka hendaknya kamu menulis di atas pasir. Hembusan angin pengampunan akan menghapusnya lenyap. Dan bila kawanmu berbuat sesuatu yang besar, hendaknya kamu mengukirnya di atas batu sebagai suatu kenangan hatimu. Tidak pernah ada hembusan angin yang dapat menghapusnya.”

Selasa, 07 Juli 2009

Indonesia Memilih

Hari Rabu, 08 Juli 2009 dicatat di buku sejarah Bangsa Indonesia, hari ini Rakyat Indonesia berpesta demokrasi dengan memilh Pemimpin Bangsa, Presiden dan Wakli Presiden Negara Republik Indonesia..
Berbagai trik dan strategi dari semua calon Presiden dan Wakil Presiden telah dikeluarkan dalam kampanye sebelum hari pemilihan saat ini...meski berbagai cara baik Halal maupun Haram, Putih maupun Hitam telah di keluargan..saatnya Rakyat Indonesia yang pintar yang menentukan...
Semoga 5 tahun kedepan ada pembaharuan yang terjadi di Negeri ini...sehingga Rakyat dapat lega dan menikmati pembaharuan itu..
Memang sebuah komitment Rakyat pada saat memilih hari ini ntah nanti pilihanya benar atau salah rakyat tetap menjalaninya tidak ada penyesalan tidak ada sakit hati karena itu sebuah komitmen memilih...
bagi yang tidak memilih juga sebagai komitment untuk memposisikan sebagai oposisi mengkritik membangun dan kalaupun ada perubahan nantinya bersyukur dan memberikan apresiasi yang bagus pula terhadap siapa yang memimpin nantinya..

Tadi malam saat melihat perkembangan pemilu di salah satu Televisi swasta ada sebuah lagu GARUDA PANCASILA yang di putar, mengingatkan akan Nasionalime kita terhadap Bumi Pertiwi tercinta Indonesia, Lambang Negara yang digagas para pendahulu kita mungkin telah terpinggirkan oleh perkembangan moderenisasi kita..Mari kawan...Teman...Sahabat...Pancasila kita pupuk baik dalam hati kita, tingkah laku kita dan keseharian kita...
Kalaupun saat ini ada Film GARUDA DI DADAKU itu sebagai bukti masih ada yang perdulu akan Nasinali kita..
Hidup Indonesia... Merdeka

24 Hal Selingan Hidup

1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.

3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.

5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.

9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.

16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.

23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum – jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.

Kenapa Tidak ada Super Hero yang Gak Mau bantu Indonesia

Dengan meningkatnya tingkat kriminalitas di ibukota dewasa ini, pemerintah Indonesia telah mengirimkan proposal penawaran kerja kepada sejumlah superhero dari negara paman Sam.

Proposal ini menawarkan suatu bentuk kerjasama dimana para superhero diminta kesediaannya untuk bekerja di Indonesia dalam kerjasama dengan Mabes Polri untuk memerangi kriminalitas yang marak terjadi di kota2 besar Indonesia , khususnya Jakarta .

Tetapi tidak diduga sejumlah besar superhero MENOLAK ajakan kerjasama ini.
Berikut adalah alasan penolakan tersebut,

1. BATMAN (Bruce Wayne)

Bruce Wayne menolak ajakan kerjasama ini dengan alasan yang terlalu dibuat-buat. ALasan beliau adalah DIA KEBERATAN MENANGGUNG PAJAK IMPOR BAT-MOBILE KE INDONESIA. BAYANGIN AJA PAJAK IMPOR MOBIL MEWAH YANG SELANGIT, APALAGI UNTUK BAT-MOBIL YANG SECANGGIH ITU.


2. SPIDERMAN (Peter Parker)

Parker juga menolak ajakan kerjasama ini dengan alas an DI INDONESIA HANYA ADA SEDIKIT SEKALI GEDUNG TINGGI, YANG MENYULITKAN DIA UNTUK BERGELANTUNGAN DARI GEDUNG KE GEDUNG. KALAUPUN ADA GEDUNG TINGGI, JARAKNYA TERLALU BERJAUHAN, SEHINGGA SANGAT MENYULITKAN. BELUM LAGI SAAT BERGELANTUNGAN, DIA TAKUT KECANTOL KABEL LISTRIK DAN TELEPON YANG BANYAK BERSERAKAN DI LANGIT-LANGIT KOTA BESAR INDONESIA.

3. INVISIBLE GIRL (Susan Storm)

Menolak dengan alasan MINDER. Kemampuan menghilang yang dimilikinya masih jauh kalah dengan kemampuan menghilang orang-orang Indonesia. Berikut wawancara yang dilakukan dengan CNN: "SAYA SIH HANYA BISA MENGHILANGKAN DIRI SAYA SENDIRI. BANYAK ORANG DI INDONESIA YANG BUKAN HANYA BISA MENGHILANGKAN DIRI SENDIRI, MALAHAN HUTANG, ASSET-ASET NEGARA YANG PERNAH DIKUASAI, SAMPAI HUTANG-HUTANG KORUPSI PUN BISA DIHILANGKAN JUGA. JADI SAYA MINDER NIH...".


4. THE THING

Menolak dengan alasan DI INDONESIA SUDAH BANYAK ORANG DENGAN KULIT YANG LEBIH TEBAL DARI SAYA. BUKAN HANYA KEBAL PELURU, MALAHAN SUDAH KEBAL MALU SEGALA.

5. HUMAN TORCH (Johnny Storm)

Menolak juga sama dengan anggota-anggota Fantastic 4 yang lain, karena BELUM JUGA MULAI BEKERJA, DIA UDAH MENDAPAT PANGGILAN DARI KEJAGUNG KARENA DICURIGAI MENJADI DALANG TERBAKARNYA BEBERAPA PASAR DI INDONESIA.

6. THE FLASH (Barry Allen)

Sebenarnya Allen sudah mempertimbangkan untuk menerima proposal ini, tetapi setelah melakukan survey ke berbagai lembaga pemerintahan dia akhirnya menolak. BAYANGKAN AJA, UNTUK MENDAPATKAN TANDA TANGAN KTP AJA ORANG HARUS MENUNGGU BERHARI-HARI. ITU AJA MASIH SABAR. JADI KESIMPULAN SAYA, ORANG INDONESIA TIDAK MEMERLUKAN SEORANG SUPERHERO YANG MEMILIKI KEKUATAN BERUPA KECEPATAN. KECEPATAN TIDAK ADA ARTINYA BUAT BANGSA YANG ALON-ALON ASAL KELAKON.

7. SUPERMAN (Clark Kent )

Sang manusia baja ini menolak dengan sopan, karena SAYA TAKUT DISANGKUTKAN DENGAN TUNTUTAN MELAKUKAN AKSI PORNOGRAFI/PORNOAKS I KARENA CELANA DALAM SAYA DI DEPAN.

8. AQUAMAN

Merasa tidak kuat setelah mencoba pekerjaan baru di Indonesia , karena LAUTNYA UDAH TERCEMAR LUMPUR LAPINDO.

9. WONDER WOMAN

Pada mulanya, sang peace ambassador dari atlantea ini merasa yakin bisa membantu pemerintah Indonesia. Tetapi setelah pengamatan lebih lanjut, dia akhirnya menolak juga dengan alasan KALO SAYA MATI DI US DALAM MENUNAIKAN TUGAS KAN MASIH BERGENGSI, DIBUNUH MONSTER / VILLAIN. DI INDONESIA BISA-BIASA SAYA MATI DIGREBEK FPI GARA-GARA KOSTUM SAYA YANG SUPER SEKSI INI.

Ehmm Susahnya....
www.Iman-IndonesiaMandiri.blogspot.com

Minggu, 05 Juli 2009

DEBAT DALAM DUNIA BISNIS

Debat politik antarkandidat presiden di negara kita cenderung berbeda dengan di negara-negara lainnya seperti Asia Selatan, Filipina, Thailand, Amerika Serikat dan Eropa. Di negara-negara tersebut debat dilakukan secara terbuka dan blak-blakan. Para kandidat mengutarakan berbagai konsep strategi dan taktik tertentu untuk mengatasi masalah-masalah tertentu. Kemudian ada “serangan” atas kelemahan konsep dan atau program yang ditampilkan pihak rivalnya. Dilakukan tanpa tedeng aling-aling, ragu-ragu, dan tidak plin-plan. Debat politik sudah menjadi budaya mereka. Begitu juga debat di bidang-bidang lainnya. Yang jelas bukan adegan dagelan.
Di negara kita sendiri, contoh debat capres bertema “tatakelola yang baik dan supremasi hukum dan HAM”, Kamis malam kemarin, cenderung membuat khalayak penonton dan pemerhati terheran-heran. Disebut debat tapi tidak berdebat. Tidak seseru debat antarpara anggota tim suksesnya. Yang terjadi hanyalah tampilan manggut-manggut ketika kandidat lainnya sedang mengutarakan strategi dan taktik dalam menghadapi masalah bangsa. Tak ada saling menyerang pendapat lawannya. Dan langsung saja dinyatakan setuju oleh rival lainnya. Kalau toh ada yang tidak disetujui tetapi tidak ditunjukkan segi apa yang ditolaknya. Terkesan kental dengan toleransi untuk tidak “menyakiti” satu sama lainnya. Dan berakhir penuh “perdamaian”. Bagaimana dengan debat di dunia bisnis?
Dalam forum formal, debat merupakan bentuk diskusi dalam komunikasi antarpersonal atau antarkelompok untuk membahas tema tertentu yang dipimpin seorang moderator. Disitu terjadi perbantahan tentang sesuatu dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat-pendapat dari mereka yang berdebat (pendebat). Boleh setuju dan tidak setuju dengan alasan-alasan yang bisa diterima. Di dunia bisnis debat pun bisa saja terjadi. Proses, intenisitas, dan hasil debat sangat berkait dengan tema pengambilan keputusan, tingkatan organisasinya, dan manajemen kepemimpinan. Mulai dari tema produksi, misalnya jenis produk yang akan diproduksi dan dijual, berapa banyak, metode atau teknik produksi, jumlah dan mutu sumberdaya manusia yang dibutuhkan, seperti apa tim kerja, dan pemasarannya sampai pada masalah-masalah umum yang berkait dengan bisnis. Pelaksanaan debat didasarkan pada rencana strategis dan rencana bisnis yang pernah ada serta pespektif masa depan.
Bergantung pada derajad tema atau topik masalahnya, debat bisa dilakukan di tingkat manajemen (puncak dan menengah) dan juga di tingkat unit kerja operasional. Di tingkat manajemen puncak, debat dilakukan dalam pengambilan keputusan-keputusan strategis. Selain itu debat dilakukan dalam keadaan darurat yang membutuhkan keputusan manajemen segera. Sementara di tingkat manajemen menengah debat berkisar pada pengambilan keputusan kebijakan dan program operasional. Intensitasnya relative cukup tinggi karena menyangkut beragam aspek masalah yang cukup rumit. Lalu intensitas debat di tingkat unit kerja lebih ringan karena lebih berfokus pada rencana tindakan-tindakan operasional.
Dalam prakteknya, tidak seperti debat politik, maka debat di dunia bisnis kental dengan ikatan prosedur operasi standar. Keputusan suatu debat sangat bergantung pada hirarki jabatan seseorang mulai dari tingkat manajemen puncak, direktur, manajer, sampai koordinator tim kerja. Namun bukan berarti dalam pengambilan keputusan itu tidak ada perbedaan pendapat sama sekali. Perusahaan yang semakin menerapkan manajemen kepemimpinan partisipatif dan kemitraan cenderung menunjukkan intensitas debat yang semakin demokratis ketimbang yang menerapkan manajemen sentralistik atau otoriter. Suasana atau intensitas perdebatan dalam perusahaan yang sejenis organisasi pembelajaran pun dibangun. Perdebatan dimaksudkan sebagai proses pembelajaran yang tidak harus selalu dilakukan di dalam kelas tetapi bisa dalam bentuk seminar dan lolakarya. Setiap individu bebas menyatakan pendapatnya. Dengan cara ini mereka dilatih untuk berpikir kritis, analitis dan logis yang idealnya didukung data dan fakta atau informasi.
Debat dalam dunia bisnis tidak selalu berlangsung dalam suasana rapat-rapat formal. Tidak jarang debat-debat ringan dilakukan di ruang kantin atau ketika ada kegiatan sosial keluarga perusahaan. Disitu tak ada yang memimpin debat karena berlangsung serba spontan. Walau dalam suasana rileks, debat lewat suasana informal ini sangat menguntungkan sebagai wahana loby. Tiap karyawan dan manajemen dapat menyerap setiap ide yang berkembang dalam debat itu tanpa ikatan kaku. Juga tak ada suatu kesimpulan mengikat. Yang ada hanya kebebasan setiap individu untuk menafsirkannya. Kemudian itu dijadikan bahan baru untuk memerkuat gagasan-gagasan yang sudah ada untuk disampaikan dalam debat formal.
Pembudayaan tentang debat di masyarakat Indonesia seharusnya sudah mulai diterapkan di tingkat sistem sosial terkecil yakni di dalam keluarga. Setiap anggota keluarga diajak untuk membahas sesuatu dimulai dari tema yang paling sederhana sampai yang rumit. Karena keterbatasan wawasan dan pengetahuan maka anggota yang diajak berdebat pun akan berbeda sesuai dengan kadar tema yang diajukan. Tentunya debat yang tidak keluar dari norma-norma keluarga. Selain di keluarga, debat di sekolah dan perguruan tinggi pun seharusnya dapat dibudayakan. Misalnya pendekatan pembelajaran berpusat pada murid atau mahasiswa (student centered learning) dalam perkuliahan, praktikum, dan seminar tentang bisnis dapat dijadikan sebagai salah satu model pembudayaan debat. Lambat laun akumulasi dari pengkondisian tentang pentingnya debat di berbagai elemen masyarakat akan merupakan kesepakatan kolektif suatu masyarakat. Tetapi tentunya bukan mendidik masyarakat untuk berbudaya debat kusir dimana masing-masing pendebat selalu memertahankan pendapatnya masing-masing. Tidak peduli pendapatnya apakah memiliki alasan kuat atau lemah; logis atau ngawur. Tanpa ada yang mau mengalah demi keegoan sentris dan harga diri semata serta kepuasan sesaat.

Sabtu, 04 Juli 2009

Aku Belajar Dari Tukang Koran

Ada pemandangan yang menarik setiap pagi. Setiap hari ketika saya berangkat ke kantor dan berhenti di sebuah lampu merah sebuah persimpangan, saya selalu tertarik melihat seorang penjaja koran di lampu merah.

Bukan gembel, bukan pengamen, bukan pembersih kaca, bukan pula pengemis, melainkan seorang wanita cantik dengan rambut panjang lurus yang diikat ekor kuda, memakai kaos lengan panjang kasual (dan celana panjang kasual) serta memakai topi.

Wajahnya selalu (ya, selalu) tersenyum pada setiap orang yang lewat atau berhenti di lampu merah itu. Ia kemudian menjajakan korannya pada pengendara-pengendara yang berhenti, "Koran mas?" tanyanya. Ia cantik, dan sudah jelas ia bukan seorang pengemis lusuh atau gembel karena ia berdandan juga.

Setiap pagi baik berhenti di lampu merah ataupun tidak, saya selalu melihat gadis itu. Weits, bukan karena ada perasaan apa-apa. Cuma saya salut dengan gadis itu. Di bawah terik matahari ia masih bisa memberikan senyum pada setiap pengendara yang lewat. Ia selalu menyapa beberapa langganannya. Terlebih ia selalu tampil rapi. Berbeda dengan beberapa penjaja koran lainnya, ia tampil "menarik" dan "bersih" dibanding lainnya. Alhasil, korannya paling laku!

Apa yang bisa saya petik dari pelajaran sederhana ini?

Gadis itu ialah seorang yang sederhana. Koran yang ia jual tidak berbeda dengan koran yang dijajakan penjual koran lainnya. Waktu ia menjajakan korannya juga sama: jam-jam sibuk. Tapi apa yang membedakan gadis itu dengan penjual lainnya sehingga ia paling laris?

Jawabannya: senyum.

Yap, gadis itu selalu tersenyum pada setiap ia menjajakan korannya. "Koran mas?" sambil tersenyum. Satu hal yang sangat kecil. Ketika ia tersenyum, orang lain akan merasa lebih akrab (Bandingkan dengan penjaja koran yang selalu memasang muka melas atau muka garang).

Saya teringat dengan satu cerita lain. Di sebuah jalan yang ramai di Amerika, ada sebuah kedai kopi yang sangat ramai. Kedai itu tidak terlalu besar, tetapi banyak orang yang mau berangkat kerja di pagi hari selalu mampir untuk take away kopi. Sebaliknya dekat-dekat situ ada sebuah kedai kopi yang lebih bagus dan kualitas kopi yang lebih enak malah relatif sepi pengunjung.

Usut punya usut ternyata yang membedakan ada di pelayanan kedua kedai tersebut. Di kedai yang lebih kecil, si pelayan selalu menyapa setiap pengunjung dengan nama masing-masing. "Pagi John, mau kopi seperti biasa hari ini?" atau "Selamat pagi Ms Granger, kopi pahit tanpa gula seperti biasa?". Jelas pengunjung akan merasa lebih dihargai dan lebih dikenal apabila dipanggil dengan nama. Sekalipun rasa kopi itu biasa, namun rasa kekeluargaan dan kehangatan yang diciptakan, itulah yang menjadi daya tarik kedai tersebut.

Sobat IMAN, senyum, keramahan dan sapaan itu sangat kuat. Bukan hanya berlaku di dunia bisnis, melainkan juga kehidupan sosialmu. Orang akan punya banyak teman bila ia rajin menyapa dan ramah. Orang yang berat bibir biasanya tidak punya banyak koneksi. Apalagi orang yang selalu murung. Wah...

Belajarlah tersenyum mulai hari ini. Tingkatkan inner charm diri Anda dan mulailah ramah kepada setiap orang. Siapa yang tak mau punya banyak teman? Saya juga mau...

Belajar Berenang

Pernah melihat bapak-bapak kursus privat renang ? Saya untungnya sudah. Pagi ini, di kolam renang langganan kami. Dua orang lelaki dewasa -bertubuh tinggi besar- masing-masing dengan pelatih mereka, baru belajar berenang. Benar-benar menggelikan. Air bermuncratan kemana-mana, belum lagi melihat wajah yang memerah, ekspresi ketakutan yang kadang tampak serta dengus nafas mereka yang begitu jelas, membuat mau tidak mau keduanya menarik perhatian. Tetapi yang paling unik dari adegan tersebut justru para pelatihnya. Yang satu wajahnya demikian serius. Saya berani bertaruh jika bertemu dengannya, Anda pasti menyangka dia berprofesi sebagai guru matematika. Sejak duduk di Sekolah Dasar hingga sekarang, wajah seserius dia, tidak pernah saya jumpai di kolam renang.

"Kemaren," cerita pelatih ini, "saya habis ngelatih, PM (Polisi Militer) berenang. Wah susahnya bukan main. Mana cuman punya target 2 minggu lagi. Padahal targetnya harus 25 meter. Saya sih sudah bilang ke dia.'Pak mana cukup belajar berenang 2 minggu'.tapi ya kita coba juga. Akhirnya hanya bisa 10 meter doang !!".

Cerita perkenalan yang membuat *down* siapa saja yang baru berniat belajar berenang. Tapi itu belum seberapa, cara berkenalan, mengarahkan dan lain sebagainya, pelatih ini lebih mirip seorang penyuluh mengenai bahaya flu burung. "Relaks.jangan kaku.. santai saja kakinya !!!!", teriaknya dengan wajah yang sangat tidak familiar. Tanpa senyuman. Hasilnya mudah ditebak, si murid bertambah gugup. Dan mereka berdua lebih tampak bergumul, ketimbang belajar berenang. *Asli*, lama-lama berada didekatnya membuat berenang menjadi sama sulitnya dengan terbang !!!

Berbeda dengan yang pertama, pasangan yang kedua sangat menikmati kebersamaan mereka. Jika pasangan pertama lebih banyak menghabiskan waktunya ditepi kolam, dimana sang murid banyak mendengarkan "petuah-petuah" dari pelatihnya, pasangan kedua, langsung *nyebur*. "Berenang itu gampang Pak.dan menyehatkan" , kata pelatih kedua,"Cuma perlu teori sedikit, terus coba deh. Asal iramanya sudah ketemu, siapapun pasti bisa berenang. Yang pasti diperlukan ketenangan. Tapi walaupun gampang, sebaiknya dikolam cetek dulu, jadi kallo klelep, kaya tadi, minum airnya gak banyak..ha.. ha..ha.." . Merekapun tertawa bersama. Dan lihatlah, tanpa perlu diteriakin sang murid tampak relak dan sangat menikmatinya.

Pelatih pertama sering sekali mengucapkan kata "sulit", pelatih kedua cenderung menggunakan kata "tantangan". Contohnya begini, namanya belajar berenang pastilah kedua orang murid itu, sesekali 'tidak sengaja' tersedak, meminum air kolam seteguk, dua teguk. Pelatih yang pertama langsung berseru "Yang paling sulit dari berenang, adalah mengatur nafas. Itu memang sulit". Sedangkan pelatih kedua, berkata "Disinilah *tantangan*nya. Pernafasan. Tapi it's ok..semua orang yang belajar berenang, pasti pernah minum air kolam". Luar biasa !!

Sungguh-sungguh adegan langka. Saya sangat beruntung menyaksikan keduanya dengan mata kepala, serta telinga saya sendiri. Dua orang pelatih dengan dua orang murid yang berbeda, dikolam renang yang sama, dalam waktu bersamaan. Jadi teringat pengalaman pertama kali terjun kedunia *enterpreneur* sebagai seorang *photographer* dan *resign* dari sebuah Bank Swasta terbesar di Indonesia. Dunia enterpreneur yang memang asing, menjadi begitu menakutkan. Sampai ketika sekali waktu saya bertemu dengan seorang begawan enterpreneur Indonesia, Bob Sadino. Waktu itu, saya diminta oleh Kintamani publishing untuk membuatkan konsep sekaligus mengeksekusi foto-foto untuk cover 2 buku Om Bob berjudul "Belajar Goblok dari Bob Sadino" dan "Mereka Bilang Saya Gila" yang sekarang sudah beredar luas. Om Bob, dalam satu kesempatan curhat, sempat menasehati saya. "Kamu masih sangat muda De (Made.sebutan untuk orang Bali, anak kedua..he..he. .), dunia enterpreneur itu sangat mengasikkan. Yang diperlukan bukan sekolah atau segudang teori. Dunia enterpreneur, meskipun juga membutuhkan teori, lebih membutuhkan praktik real dilapangan. Karena dilapanganlah kamu akan belajar nyata, tidak saja dari kesuksesan tetapi juga dari kesalahan. Langkah pertama adalah, cintai dunia itu. Kemudian terjun langsung kedalamnya.Kallo mau jadi jagoan karate kita harus banyak-banyak bertanding, bukan banyak baca buku"

Betapa benarnya Si Om. Seringkali pendekatan kita terhadap segala sesuatu secara psikologis, sangat menentukan tingkat keberhasilan kita*. *Suatu masalah atau pekerjaan baru menjadi seratus kali lebih sulit dan mengerikan jika pendekatan kita terhadapnya salah. Tetapi jika pendekatan kita benar dan positif, hampir bisa dipastikan, setiap kesulitan yang menghadang akan berubah menjadi tantangan yang menyegarkan. Jadi jika Anda ingin lingkungan kerja Anda penuh ketegangan dan low creativity, mudah, maki-maki anak buah Anda, apalagi mereka karyawan baru ketika melakukan kesalahan, buat mereka melihat betapa mengerikan dan fatalnya melakukan kesalahan. Kurangi tawa Anda, bila perlu angker-lah setiap saat. Pertahankan meeting-meeting yang dingin tanpa sentuhan kemanusiaan. Dijamin apa yang Anda iginkan akan terwujud. Tetapi. jika Anda merindukan performance yang luar biasa dari anak buah Anda, jika Anda merindukan setiap orang dalam team Anda melakukan yang terbaik dan terhebat untuk perusahaan, lakukan sebaliknya.

Sedikit menyambung soal kedua pelatih dan muridnya diatas. Anda bisa tebak, kira-kira yang mana dari kedua orang itu akan lebih cepat bisa berenang. Baru setengah jam dikolam renang, pelatih kedua telah berhasil membuat muridnya berenang dua tiga kayuhan, sementara pelatih pertama masih sibuk memberikan jurus-jurus jitunya, dibibir kolam renang. Nggak nyangka..berenang seperti halnya *enterpreneurship, profesional* ataupun skill apapun dalam hidup ini, harus dilakukan terutama dengan hati. Jadi jika sampai saat ini guru, mentor, dosen Anda terus-menerus menekankan betapa sulitnya sesuatu, dan lupa menekankan betapa manfaat, atau keuntungan atau betapa menyenangkannya sesuatu itu, tinggalkan saja mereka. Kepandaian mereka mempersulit segala sesuatu, hanya akan membuat kesulitan baru untuk Anda. Sebagai gantinya. Cari orang lain, lingkungan lain yang membuat pekerjaan, bisnis, hobby, bahkan tantangan Anda menjadi demikian menyegarkan !

Selasa, 30 Juni 2009

Pancasila Dasar Indonesia Merdeka

Amanat Sumpah Pemuda, yang berkaitan dengan pembentukan komitmen untuk mengangkat harkat dan martabat hidup orang-orang Indonesia Asli, telah menjadi sifatnya orang-orang Bangsa Indonesia Asli. Sifat Bangsa Indonesia ini telah mendasari tercapainya Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Adapun yang dimaksud dengan orang-orang Bangsa Indonesia Asli adalah terdiri dari orang-orang Indonesia Asli (Pribumi) dan bangsa lain yang telah tinggal di Indonesia sebelum NKRI terbentuk dan telah sepakat memperjuangkan tegaknya sifat Bangsa Indonesia tersebut.

Oleh karena itu, Pancasila sebagai dasar Indonesia Merdeka adalah merupakan sifatnya Bangsa Indonesia. Maknanya, setiap individu Bangsa Indonesia di dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendasarkan pada pengejawantahan Pancasila secara utuh.
Peranannya sebagai sifat bangsa, Pancasila harus berfungsi sebagai sumber dari segala sumber hukum yang berlaku dan akan diberlakukan di seluruh wilayah NKRI. Oleh karena itu, aturan-aturan yang dibangun dan akan ditetapkan sebagai hukum harus memperkuat komitmen untuk mengangkat harkat dan martabat hidup orang-orang Indonesia Asli.
Dikarenakan fungsinya sebagai sumber dari segala sumber hukum di wilayah NKRI, Pancasila akan menjadi keyakinan standar Bangsa Indonesia. Sehingga, Pancasila akan menjadi falsafah bangsa, karena definisi falsafah bangsa adalah keyakinan standar bangsa yang distandarkan dari berbagai macam keyakinan yang ada di dalam kehidupan bangsa tersebut dengan hukum yang pasti, tetap, dan diterima oleh siapapun juga.
Sebagai falsafah bangsa, Pancasila adalah merupakan sikap keberpihakan Bangsa Indonesia di dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mendekatkan kebenaran relatif terhadap kebenaran absolutnya. Kebenaran relatif ini adalah suatu kebenaran yang berasal dari proses ikhtiar atas pekerjaan yang dikerjakan. Sedangkan, kebenaran absolut adalah kebenaran yang telah ditetapkan dan berasal dari Allah SWT.
Oleh karena itu, setiap individu Bangsa Indonesia harus memiliki sikap keberpihakan kepada:

  1. Tuhan Yang Maha Esa;
  2. Manusia yang adil dan beradab;
  3. Usaha untuk menjaga Persatuan Indonesia;
  4. Rakyat yang dipimpin oleh hikmat (orang-orang yang selalu menambah ilmu pengetahuannya) dalam kebijaksanaan Permusyawaratan/Perwakilan (Lembaga Bangsa/Lembaga Negara); sehingga
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia akan dapat tercapai

Sikap keberpihakan tersebut di atas harus dapat terukur dalam suatu ukuran yang pasti sebagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara Bangsa Indonesia, yang disebut dimensi Pancasila. Pancasila sebagai falsafah bangsa adalah merupakan suatu standar sifat Bangsa Indonesia. Bila standar ini menstandarkan budaya bangsa, maka diperoleh standar nilai budaya bangsa yang disebut Kreativisme.
Kemudian, Kreativisme menghasilkan suatu standar nilai aturan dasar bangsa yang disebut Gotong Royong. Mufakat sebagai standar nilai interaksi sosial akan diperoleh dari pola interaksi sosial masyarakat yang distandarkan oleh Gotong Royong. Sehingga, standar nilai dinamika politik bangsa yang akan berkembang disebut Musyawarah. Kondisi ini akan diperoleh bilamana dinamika politik bangsa yang terbentuk distandarkan oleh mufakat.
Lumbung sebagai standar nilai ekonomi bangsa akan terbangun dan berkembang dari pembangunan ekonomi bangsa yang lebih menekankan pada Musyawarah. Oleh karena itu, Lumbung akan berfungsi sebagai tempat rakyat bermusyawarah untuk mufakat di dalam menghitung dan mendistribusikan aset bangsa yang dimiliki, dibangun, dan dikembangkan di dalam menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada akhirnya, sistem Tanah Adat sebagai standar nilai pengembangan lingkungan akan menentukan sistem pola distribusi pembangunan Lumbung yang akan dibangun. Sehingga, perubahan lingkungan yang terjadi tidak akan bertentangan dengan budaya setempat.
Oleh karena itu, Pancasila sebagai dimensi akan terukur dalam Kreativisme, Gotong Royong, Mufakat, Musyawarah, Lumbung, dan Sistem Tanah Adat. Ukuran-ukuran tersebut akan menentukan Sistem Tata Ruang dari tingkat lokal hingga nasional.
Sehingga, Masyarakat Pancasilais sebagai Masyarakat Kreatif (Creative Society) akan terbangun dari bawah melalui para Pemimpin-Pemimpin yang akan selalu menambah ilmu pengetahuannya dari tingkat lokal hingga tingkat nasional. Maknanya, penegakan kedaulatan rakyat akan benar-benar terjadi dan terealisasi selaras dengan budaya bangsa.

Kamis, 25 Juni 2009

Indonesiaku

Beberapa hari ini menjelang Pemilu Presiden, kita di suguhi berbagai debat baik antar Calon Presiden, Calon Wakil Presiden maupun Team Sukse masing-masing Calon Presiden...
nah sekarang sudahkah kita mengerti betul Visi-Misi yang masing-masing calon Presiden yang akhirnya kita bisa memilih yang menurut Hati Nurani kita nantinya membawa Perubahan di Negeri Tercinta kita 5 Tahun kedepan, ataukah malah kita bingung dengan apa yang sampai saat ini digembar-gemborkan sehingga nantinya kita salah memilih yang akhirnya tidak tambah maju malah sebaliknya menjadi terpuruk.
Apa yang mereka kejar kita yakini akan dapat merubah nasib Bangsa ini hanya sekarang pintar-pintarnya kita menyikapi dan bersikap dewasa yang antinya kita akan mengalami perubahan entah berubah baik atau malah berubah tidak baik..

Dari berbagai Topik yang diangkat dalam berbagai debat President beberapa waktu lalu saya sangat tertarik ingin menulis tentang keutuhan NKRI yang saat ini banyak diisukan ada kekuatan asing yang akan merongrong keutuhan NKRI seperti saat pagi ini saya menerima email dari temen tentang pemberitaan Indonesia di salah satu BLOG, begitu memilukan dan sempat membuat amarah naik yang menjelek-jelekan Indonesia.

www.indoncelaka.blogspot.com

mungkin cuplikanya bisa dilihat hanya kita sedikit menyikapi dengan kepala dingin supaya amarah kita tidak membuat kericuhan...
Ini yang harus kita tangkis, sehingga kita benar-benar menjadi Indonesia Mandiri

Semoga bermanfaat..
Salam Indonesia...

Senin, 22 Juni 2009

Tertankapnya Teroris

Pagi yang cerah di hari kedua minggu ini mengantarkan saya untuk memulai beraktifitas lagi seperti biasa di perusahaan tempat saya bekerja, setelah lebih dari satu minggu mengistirahatkan diri karena bergulat dengan rasa sakit, diawali dengan beribadah di pagi hari memanjatkan Syukur kepada Tuhan atas berkat rahmat sudah diberi kesehatan dengan hati penuh riang dengan " new condition" di tempat dimana saya bekerja saya mulai dengan "senyum" karena dengan senyum banyak mengartikan hati senang, pikiran senang sehingga apapu yang akan di kerjakan akan membuahkan hasil yang baik pula..
Begitu juga Pagi ini saya menyimak berita da salah satu Televisi Swasta Nasional mengenai tertangkapnya Teroris di sebuah Rumah di Cilacap yang disinyalir sebagai tangan kanan gembong Teroris terkenal Noordin M Top, penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88 anti teror Kepolisian Republik Indonesia mendapat acungan jempol dari berbagai pihak.
Penangkapan di sela-sela menjelang Pemilu President membuktikan apapun kegiatanya aparat keamanan di Negeri kita ini tetap menjaga supaya NKRI tetap aman dari berbagai ancaman bahaya yang akan timbul.
Analis Intelejen dalam kesempatan itu menyatakan bahwa memang ada obyek2 vital yang akan menjadi sasaran tapi dengan kesiapan dan kesigapan aparat akan meniarapkan Teroris yang akan mengganggu kestabilan keamanan Negeri ini.
Nah sekarang tinggal kita Masyarakat yang terus sigap akan keamanan daerah sekitar kita karena Aparat juga terbatas maka kita wajib juga untuk ikut andil dalam mencegah Teroris yang berkembang di Negeri kita tercinta ini, Negara Indonesia yang luas yang meliputi Pulau-pulau dan daerah-daerah terpencil berpotensi besar untuk penyelundupan dan pemasukan barang-barang ilegal yang bisa mengancam keamanan NKRI, kita wajib untuk menjaganya dan kalau kita temukan hal-hal yang aneh sepantasnyalah kita melapor pada aparat terdekat.

Jangan dikira Teroris hanya yang menghancurkan obyek Vital, tapi Teroris juga yang menghancurkan Mental Bangsa ini sehingga takut akan menghadapi masa depan, dengan Nrimo, Pasrah akan Nasibnya.. Ayo berjuang tetap semangat. Negeri kita Kaya, Negeri Kita bisa Mandiri.. Teriakan selalu Indonesia Mandiri..

Semoga Lima Tahun Kedepan siapapun yang memimpin Negeri bisa benar-benar membawa Negeri ini Gemah Ripah Loh Jinawi...

Untukmu Indonesia

Minggu, 14 Juni 2009

Rencana atau Bencana

Ingatkah saudara seperjuangan dalam IMAN-Indonesia Mandiri, sudah berapa tahun tragedi Lumpur Lapindo terjadi yang sampai saat ini penyelesaian belum juga berakhir, ada apa di balik semua ini, rakyat sangat-sangat inginkan penyelesaian... Saat itu tanggal 27 Mei 2006 saat anak-anak bermain di pekarangan rumah, Petani sedang menikmati pekerjaan sehari2nya di sawah, Pekerja/ buruh yang mulai pekerjaannya di pabrik2 dan beberapa aktifitas rumah tangga di sekitar sioarjo-porong,mendadak dikejutkan munculnya semburan lumpur yang keluar dari proyek pengeporan di sumur banjar panji 2 milik LAPINDO BRANTAS, rencana besar Perusahaan itu untuk mengexplorasi gas yang terkandung di bawah perut bumi menjadi bencana besar bagi masyarakat sekitar proyek.



Sekelumit cerita dari teen saya yang sama-sama dulu mengadu nasib menjadi pekerja di Pulau Batam, kami satu perusahaan dengan antusias saat disela-sela aktivitas pekerjaan kami menceritakan rencana masa depanya untuk mnanti mengumpulkan uang guna membeli rumah di sidoarjo tempat asalnya, dan rumah yang dia beli ahrus selesai sebelum dia menikah karena masa depan dilihat dariu kesempatan dia untuk mempunyai rumah, dan akhirnya rencana itu berhasil karena kegigihanya diabertekad untuk membeli rumah bahkan sekalian merenovasinya akhirnya dia berhasil, dengan bangganya dia menuturkan kata-kata, bro ayo kita kembali ke Jawa dan mencari pekerjaan disana tempat asal kita, karena ibarat kita meninggalkan jawa seperti meninggalkan INdonesia dengan semua hal baru.. dengan antusias dan semangat tinggi diapun akhirnya diterima di sebuah perusahaan swasta di jawa timur, lengkaplah kebahagiaanya dan cita-citanya, selang beberapa bulan dia sudah mulai aktivitasnya di jawa dan memulai Hidup baru dengan menikahi seorang gadis bekas anak buahnya sewaktu bekerja di Pulau Batam.



Memulai kehidupan baru dengan pekerjaan baru sangat dinikmatinya apalagi dengan grade pengalaman yang telah dia dapatkan di Batam sehingga dia mampu bersaing dan mendapatkan penghasilan lumayan dengan kehidupan di jawa yang bisa dilihat masih di bawah Pulau Batam.



Namun tidak lama waktu berselang, Rencana itu berubah menjadi Bencana karena tragedi Lumpur Lapindo telah menenggelamkan rencana/Impian yang dia punya, yang akhirnya memaksa dia untuk kembali lagi ke Pulau Batam.



Saudara Seperjuangan dengan melihat kasus yang sampai saat ini belum terselesaikan, mampukah kedepan seorang pemimpim baru bisa benar-benar membuat suatu rencana yang menjadi kenyataan, atau sama saja membuat rencana menjadi bencana...



Semoga itu tidak terjadi...






Dipersembahkan untuk IMAN-Indonesia Mandiri...



Salam Perjuangan



KOMPAS.com

DonkeyMails.com: No Minimum Payout

Foto Kiriman

Foto Kiriman
Mei 1998

di senayan

menunggu keputusan Mei 1998