DonkeyMails.com: No Minimum Payout
Join Vinefire!

Selamat Bergabung di INDONESIA MANDIRI

Berat????,,, memang di situlah letak nya perjuangan demi kemajuan kita barsama.
Kalau saja Bung Karno dengan kesederhanaan gaya hidup Rakyat Indonesia ketika itu berani memperjuangkan, dan bahkan beliau sangat kenyang keluar masuk Penjara - kami yakin kita tidak akan seperti itu, namun tetap memerlukan Pemikiran significant, bila tidak maka DEKOLONIALISASI gaya baru akan sangat tidak terasa apabila anda tidak bergerak darisekaran.

Selasa, 02 Juni 2009

Capres Pilihan Gunung Merapi dan Sungai Blongkeng

Kompas.com ( 2 Juni 2009 )

Penentuan calon presiden (capres) tidak harus melulu melalui perhitungan politik yang rumit. Jauh di Desa Pucanganom, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, figur pemimpin negara yang diimpikan ini bisa ditentukan dari suara-suara alam, penyatuan aspirasi dari aliran Sungai Blongkeng serta asap putih Gunung Merapi yang ada di sekitarnya.

Pencarian aspirasi dari alam tentang capres impian tersebut dikemas oleh Agus Merapi, seniman asal Kecamatan Dukun, dalam bentuk ritual sakral di t epi Sungai Blongkeng. Diiringi musik tetabuhan, dia pun bergerak meliuk-liukkan badan dengan atraktif. Sembari terus mengunyah aneka bunga, mulutnya pun terus menerus komat kamit mengucapkan doa. Setelah merasa mendapatkan pencerahan, inspirasi tentang figur pemimpin itu pun siap digoreskan.

Perlahan, Agus membuka kanvas yang sudah diletakkannya di tepi sungai. Di kanvas itu, sudah terlukis enam orang, tiga pasangan capres-calon wakil presiden (cawapres) yang saat ini sudah mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, bukan mereka yang dimaksud oleh alam.

Agus menggoreskan kuas dengan cat warna ungu. Setelah figur wajah sudah separuh selesai, terlihat bahwa yang digambar adalah sosok laki-laki. Namun, dugaan itu ternyata salah. Pada akhirnya wajah maskulin itu justru dilukis dengan memakai anting dan sanggul dengan untaian melati.

Namun, Agus mengatakan, figur yang digambarnya sama sekali tidak mengarah pada sosok siapa pun.

Yang saya gambar sekarang adalah satrio piningit, sosok idaman alam. Dia bisa didefinisikan sebagai perempuan atau laki-laki karena satrio piningit adalah gambaran karakter kesatria yang semestinya menjadi karakter bagi pemimpin bangsa di masa mendatang, ujarnya.

Seorang berwatak satrio piningit, menurut Agus, adalah orang yang selalu mampu bersikap selayaknya seorang kesatria yang mau menerima kritik, kesalahan, dan kekalahan dengan lapang dada.

Dengan begitu, jika pasangan capres-cawapres tidak bisa menunjukkan sikap bersahabat dan menghargai satu sama lain, mereka jelas sama sekali tidak berwatak satrio piningit, ujarnya.

Pemimpin yang berkarakter seperti satrio piningit, menurut dia, adalah pemimpin yang dapat bersikap bijaksana dan melihat segenap persoalan dengan jernih. Dengan pemimpin yang seperti inilah, diyakini segenap persoalan bangsa dapat diselesaikan dengan baik.

Ritual pun ditutup dengan melarung kanvas dan kepala kambing ke Sungai Blongkeng. Acara ini dimaksudkan untuk menyucikan figur capres-cawapres yang tergambar dalam kanvas, sekaligus membersihkan mereka dari nafsu kebinatangan yang disimbolkan oleh kepala kambing.

Jadi adakah figur capres-cawapres yang sesuai suara alam ? Andalah yang memilih...


Tidak ada komentar:

KOMPAS.com

DonkeyMails.com: No Minimum Payout

Foto Kiriman

Foto Kiriman
Mei 1998

di senayan

menunggu keputusan Mei 1998